Akhir-akhir ini, beberapa gadget yang baru menggunakan istilah Ultrabook sebagai embel-embel dalam produknya. Ya, Ultrabook sepertinya akan membanjiri pasaran dalam beberapa waktu ke depan dan akan menjadi genre baru, khususnya di tahun 2012.
Tapi apa itu Ultrabook?
Pada dasarnya, Ultrabook adalah laptop/notebook mobile dengan kemampuan atau kinerja yang normalnya hanya dapat ditemui pada laptop yang lebih besar ataupun pada PC desktops. Ide dasarnya adalah menggabungkan kenyamanan mobilitas yang dimiliki sebuah tablet dengan kemampuan sebuah notebook yang sangat powerful.
Konsep yang tipis dan ringan menjadi sangat penting saat ini. Juga, desain yang menawan selalui dikedepankan oleh Ultrabook. Di samping itu, Ultrabook memiliki waktu booting yang sangat cepat (instant on) dan daya tahan baterai yang lama.
Saat ini, sudah ada beberapa Ultrabook yang beredar di pasaran. Seperti Lenovo IdeaPad U300, Samsung NP350 dan juga Acer Aspire S3. Khusus untuk yang terakhir disebut, Acer Aspire S3 adalah Ultrabook pertama di Indonesia.
Tapi apa itu Ultrabook?
Pada dasarnya, Ultrabook adalah laptop/notebook mobile dengan kemampuan atau kinerja yang normalnya hanya dapat ditemui pada laptop yang lebih besar ataupun pada PC desktops. Ide dasarnya adalah menggabungkan kenyamanan mobilitas yang dimiliki sebuah tablet dengan kemampuan sebuah notebook yang sangat powerful.
Konsep yang tipis dan ringan menjadi sangat penting saat ini. Juga, desain yang menawan selalui dikedepankan oleh Ultrabook. Di samping itu, Ultrabook memiliki waktu booting yang sangat cepat (instant on) dan daya tahan baterai yang lama.
Ciri-ciri Ultrabook
Agar lebih spesifik, berikut adalah ciri-ciri yang terdapat dalam sebuah Ultrabook:- Ukuran yang portabel. Ukuran layar 11,1 – 13 inci menjadi ukuran umum Ultrabook. Namun beratnya hanya berkisar antara 1 hingga 1,5 kg. Intel menyebutkan bahwa Ultrabook juga bisa memiliki screen hingga 15 inci.
- Kemampuan kinerja yang powerful, yang membuatnya mampu bekerja berat layaknya pc desktops.
- Instant On. Hanya membutuhkan waktu kurang lebih 2 detik setelah menekan tombol ON, Anda sudah bisa menggunakannya. Ini karena proses booting yang sangat cepat. Begitu pula jika untuk resume dari keadaan stand-by. Dalam waktu beberapa detik, Ultrabook sudah terhubung dengan wi-fi (instant connect).
- Media penyimpanan SSD. Untuk mendukung fast-booting dan instant-on, dibutuhkan media penyimpanan SSD (SSD storage). Media ini lebih hemat tenaga namun mampu bekerja lebih cepat, karena SSD digunakan sebagai cache untuk membaca dan menyimpan data. Jenis hardisk ‘hybrid’ dengan memory flash lebih kecil bisa juga digunakan untuk Ultrabook.
- Long standby. Penggunaan daya yang sangat ringan adalah salat satu konsep utama Ultrabook, sehingga dapat digunakan lebih lama.
- Kemampuan prosesor. Sebuah Ultrabook haruslah ‘tangguh’ untuk segala urusan bisnis. Rendering video, desain grafik dengan gambar resolusi tinggi, computing data dalam jumlah yang sangat besar, dan sejenisnya hanya bisa Anda lakukan menggunakan PC desktop. Tapi, itulah keunggulan utama Ultrabook yang mampu melakukan proses-proses tersebut, bahkan jika harus melakukannya secara bersamaan (multi-task). Kuncinya adalah karena Ultrabook menggunakan prosesor Intel Core i3, i5, atau i7 generasi kedua (Sandy Bridge) jenis ULV (Ultra Low Voltage) yang membuatnya memiliki performa tinggi.
- OS terbaru. Windows 7 dan Windows 8 menjadi target utama untuk OS pada Ultrabook.
- Security. Ultrabook menggunakan sistem Identify Protection Technology dan juga Anti-Theft dari Intel.
- Desain. Ultrabook selalu memiliki ciri desain yang tipis, ringan dan stylish.
- Sebuah Ultrabook umumnya akan berharga di atas US$ 900/1000. Namun diharapkan harga tersebut bisa terus merendah pada generasi-generasi Ultrabook berikutnya.
Saat ini, sudah ada beberapa Ultrabook yang beredar di pasaran. Seperti Lenovo IdeaPad U300, Samsung NP350 dan juga Acer Aspire S3. Khusus untuk yang terakhir disebut, Acer Aspire S3 adalah Ultrabook pertama di Indonesia.
1 komentar:
test
Post a Comment