Barusan baca-baca di yahoo..tentang film terbaru “Premium
Rush” (2012) ..walaupun ane belum liat di bioskop sih bagusnya apa...?tapi mungkin poin-poin berikut dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan. Berikut
adalah lima alasan untuk menonton film “Premium Rush”:
1. Joseph Gordon-Levitt
Nama Joseph Gordon-Levitt belum terbukti sebagai magnet film laris. “Premium Rush” meraup pendapatan $ 21 juta dengan biaya pembuatan sebesar $ 35 juta. Tapi, mereka yang banyak menonton penampilan Joe dalam berbagai film tentu tahu bahwa Joseph tak pernah asal berakting. Selalu ada yang menarik dari penampilannya.
Apalagi, sebagai seorang aktor yang suka lompat-lompat genre, Joe selalu dapat menampilkan karakter yang unik — baik dalam kisah percintaan seperti “(500) Days of Summer” (2009), film aksi seperti “Inception” (2010), sampai drama dengan topik yang sulit seperti “Mysterious Skin” (2004).
Dalam “Premium Rush”, kita dapat menyaksikan penampilan Joe sebagai Wilee sang pesuruh. Dengan sepeda fixie yang tak punya rem, Wilee akan mengajak kita mengarungi ganasnya jalanan kota New York dengan manuver maut. Dengan bantuan Bike-O-Vision, kita juga diajak untuk memasuki pikiran Wilee yang penuh dengan kalkulasi dingin. Mencari cara paling aman untuk melalui sebuah medan beresiko? Wilee akan mengajak Anda untuk mengeksplorasi semua skenario brutal ini melalui perjalanannya yang dipenuhi bahaya.
2. Michael Shannon
Melalui “Take Shelter” (2011), Michael Shannon akhirnya membuat Hollywood menyadari bahwa dirinya adalah aktor watak dengan potensi yang sangat besar. Dalam “The Iceman” (2012) yang diputar perdana di Festival Film Venesia, Shannon menunjukkan dia sanggup memerankan pembunuh berdarah dingin dengan sangat meyakinkan. Sebelum menyaksikan aktor asal Kentucky ini berperan sebagai General Zod dalam “Man of Steel” tahun depan, kita dapat terlebih dahulu menilik penampilan Shannon sebagai karakter antagonis dalam “Premium Rush”.
Meski naskah dari David Koepp dan John Kamps tidak didesain untuk menampilkan Bobby Monday sebagai tokoh penjahat yang patut disegani, Shannon dapat mengubah beberapa momen sederhana dalam film ini menjadi terasa sangat menakutkan. Sekilas, kita dapat menyaksikan betapa mengerikannya saat Shannon diberi kesempatan untuk bergeser dari Bobby Monday si polisi korup yang ceroboh, menjadi Bobby Monday si polisi berbahaya bermasalah dalam pengendalian emosi.
3. Sepeda Fixie
Bagi para penggemar sepeda fixie (fixed gear), melihat Joseph Gordon-Levitt menerabas lalu lintas padat dengan manuver gila merupakan kenikmatan tersendiri. Bagi mereka yang belum familiar, “Premium Rush” dapat memberi gambaran bagaimana kerennya bila Anda sanggup menaklukkan sepeda ini dan dapat mengeluarkan semua potensinya. Tak heran, setelah film ini dirilis, rasa ingin tahu orang-orang terhadap sepeda fixie pun melonjak.
4. Wile E. Coyote
Dengan menyebut Wile E. Coyote, kebanyakan penonton akan langsung paham bahwa pada dasarnya David Koepp ingin membuat film kejar-kejaran antara dua tokoh kartun terkenal dari Looney Toones. Tapi, meski dijuluki sebagai Coyote, dalam film ini Wilee justru berperan sebagai Road Runner — terus berlari dan tak bisa ditangkap.
Sebaliknya, Bobby Monday yang bodoh dan ceroboh adalah sang coyote dalam cerita ini. Sebagai porsi utama, adegan kejar-kejaran dalam film ini memang sungguh intens dan menghibur. Belum lagi, berbagai strategi yang digunakan Wilee untuk menghindari kejaran Bobby Monday membuat penonton tak pernah bosan. Dengan durasi yang pas, penonton pun tak akan merasa lelah mengikuti aksi-aksi ekstrem.
5. Adegan menegangkan
Hal yang paling menarik dari Premium Rush tentu saja adalah adegan berbahaya yang menegangkan. Melompat dari satu atap mobil ke mobil lain, menyusup di antara celah sempit, bersepeda di atas bilah besi yang tipis, melompati pagar besi, mengendarai sepeda dengan melawan arus lalu lintas, menerobos lampu merah tanpa tertabrak mobil lain, “Premium Rush” dapat membuat Anda berteriak ngeri.
Dalam film ini, Anda dapat merasakan seru dan tegangnya kebut-kebutan dengan sepeda di jalanan padat tanpa harus berkeringat dan terluka. Keahlian para stuntman yang sanggup menyusup di antara ratusan mobil dan memanfaatkan jeda waktu sepersekian detik untuk menghindari tabrakan juga sangat mengagumkan.
Bila Anda masih tak yakin, bacalah ulasan dari kritikus film yang Anda percayai. Tapi, jangan harapkan sebuah cerita cerdas karena “Premium Rush” lebih tepat dianggap sebagai sarana eskapisme sepanjang 90 menit. Kalau adegan kejar-kejaran ekstrem kurang menarik bagi Anda, masih banyak film yang dapat dijadikan sebagai alternatif tontonan minggu ini. Karena itu, pilihlah film Anda dengan bijak supaya tak kecewa. Selamat menonton!
Judul: Premium Rush
Production Company: Pariah
Sutradara: David Koepp
Penulis Naskah: David Koepp, John Kamps
Pemeran: Joseph Gordon-Levitt (Wilee), Michael Shannon (Bobby Monday), Dania Ramirez (Vanessa), Jamie Chung (Nima), Wolé Parks (Manny), Sean Kennedy (Marco), Kymberly Perfetto (Polo), Anthony Chisholm (Tito), Aasif Mandvi (Raj), Kevin Bolger (Squid)
Durasi: 91 menit
Rating: PG-13
1. Joseph Gordon-Levitt
Nama Joseph Gordon-Levitt belum terbukti sebagai magnet film laris. “Premium Rush” meraup pendapatan $ 21 juta dengan biaya pembuatan sebesar $ 35 juta. Tapi, mereka yang banyak menonton penampilan Joe dalam berbagai film tentu tahu bahwa Joseph tak pernah asal berakting. Selalu ada yang menarik dari penampilannya.
Apalagi, sebagai seorang aktor yang suka lompat-lompat genre, Joe selalu dapat menampilkan karakter yang unik — baik dalam kisah percintaan seperti “(500) Days of Summer” (2009), film aksi seperti “Inception” (2010), sampai drama dengan topik yang sulit seperti “Mysterious Skin” (2004).
Dalam “Premium Rush”, kita dapat menyaksikan penampilan Joe sebagai Wilee sang pesuruh. Dengan sepeda fixie yang tak punya rem, Wilee akan mengajak kita mengarungi ganasnya jalanan kota New York dengan manuver maut. Dengan bantuan Bike-O-Vision, kita juga diajak untuk memasuki pikiran Wilee yang penuh dengan kalkulasi dingin. Mencari cara paling aman untuk melalui sebuah medan beresiko? Wilee akan mengajak Anda untuk mengeksplorasi semua skenario brutal ini melalui perjalanannya yang dipenuhi bahaya.
2. Michael Shannon
Melalui “Take Shelter” (2011), Michael Shannon akhirnya membuat Hollywood menyadari bahwa dirinya adalah aktor watak dengan potensi yang sangat besar. Dalam “The Iceman” (2012) yang diputar perdana di Festival Film Venesia, Shannon menunjukkan dia sanggup memerankan pembunuh berdarah dingin dengan sangat meyakinkan. Sebelum menyaksikan aktor asal Kentucky ini berperan sebagai General Zod dalam “Man of Steel” tahun depan, kita dapat terlebih dahulu menilik penampilan Shannon sebagai karakter antagonis dalam “Premium Rush”.
Meski naskah dari David Koepp dan John Kamps tidak didesain untuk menampilkan Bobby Monday sebagai tokoh penjahat yang patut disegani, Shannon dapat mengubah beberapa momen sederhana dalam film ini menjadi terasa sangat menakutkan. Sekilas, kita dapat menyaksikan betapa mengerikannya saat Shannon diberi kesempatan untuk bergeser dari Bobby Monday si polisi korup yang ceroboh, menjadi Bobby Monday si polisi berbahaya bermasalah dalam pengendalian emosi.
3. Sepeda Fixie
Bagi para penggemar sepeda fixie (fixed gear), melihat Joseph Gordon-Levitt menerabas lalu lintas padat dengan manuver gila merupakan kenikmatan tersendiri. Bagi mereka yang belum familiar, “Premium Rush” dapat memberi gambaran bagaimana kerennya bila Anda sanggup menaklukkan sepeda ini dan dapat mengeluarkan semua potensinya. Tak heran, setelah film ini dirilis, rasa ingin tahu orang-orang terhadap sepeda fixie pun melonjak.
4. Wile E. Coyote
Dengan menyebut Wile E. Coyote, kebanyakan penonton akan langsung paham bahwa pada dasarnya David Koepp ingin membuat film kejar-kejaran antara dua tokoh kartun terkenal dari Looney Toones. Tapi, meski dijuluki sebagai Coyote, dalam film ini Wilee justru berperan sebagai Road Runner — terus berlari dan tak bisa ditangkap.
Sebaliknya, Bobby Monday yang bodoh dan ceroboh adalah sang coyote dalam cerita ini. Sebagai porsi utama, adegan kejar-kejaran dalam film ini memang sungguh intens dan menghibur. Belum lagi, berbagai strategi yang digunakan Wilee untuk menghindari kejaran Bobby Monday membuat penonton tak pernah bosan. Dengan durasi yang pas, penonton pun tak akan merasa lelah mengikuti aksi-aksi ekstrem.
5. Adegan menegangkan
Hal yang paling menarik dari Premium Rush tentu saja adalah adegan berbahaya yang menegangkan. Melompat dari satu atap mobil ke mobil lain, menyusup di antara celah sempit, bersepeda di atas bilah besi yang tipis, melompati pagar besi, mengendarai sepeda dengan melawan arus lalu lintas, menerobos lampu merah tanpa tertabrak mobil lain, “Premium Rush” dapat membuat Anda berteriak ngeri.
Dalam film ini, Anda dapat merasakan seru dan tegangnya kebut-kebutan dengan sepeda di jalanan padat tanpa harus berkeringat dan terluka. Keahlian para stuntman yang sanggup menyusup di antara ratusan mobil dan memanfaatkan jeda waktu sepersekian detik untuk menghindari tabrakan juga sangat mengagumkan.
Bila Anda masih tak yakin, bacalah ulasan dari kritikus film yang Anda percayai. Tapi, jangan harapkan sebuah cerita cerdas karena “Premium Rush” lebih tepat dianggap sebagai sarana eskapisme sepanjang 90 menit. Kalau adegan kejar-kejaran ekstrem kurang menarik bagi Anda, masih banyak film yang dapat dijadikan sebagai alternatif tontonan minggu ini. Karena itu, pilihlah film Anda dengan bijak supaya tak kecewa. Selamat menonton!
Judul: Premium Rush
Production Company: Pariah
Sutradara: David Koepp
Penulis Naskah: David Koepp, John Kamps
Pemeran: Joseph Gordon-Levitt (Wilee), Michael Shannon (Bobby Monday), Dania Ramirez (Vanessa), Jamie Chung (Nima), Wolé Parks (Manny), Sean Kennedy (Marco), Kymberly Perfetto (Polo), Anthony Chisholm (Tito), Aasif Mandvi (Raj), Kevin Bolger (Squid)
Durasi: 91 menit
Rating: PG-13
0 komentar:
Post a Comment