By Rozi Zeta | At 19:52 | Label :
ceritaku
| 3 Comments
IN MEMORIAM
BPK. ABDUL JAMAL SHIDDIQ
Jember 1955 - Banyuwangi 2013
 |
| ayah terbaik dan tak tergantikan |
Malama ini tepat 2 minggu setelah ayah sakit dan dibawa kerumah sakit tepatnya tanggal 11 desember 2013 (11-12-13).setelah melalui perjuangan melawan penyakit darah tingginya ayah wafat pada hari sabtu 14 desember 2013 (14-12-13).sebenarnya aku ingin menulis cerita ini tepat setelah ayah wafat tapi keadaan dan emosi jiwa masih belum stabil..disamping itu dirumah juga sedang repot mempersiapkan tahlilan dan mengaji. akhirnya baru malam ini ku sempatkan menulis ini di blogQ.
Tulisan ini ku buat untuk mengenang sosok ayah yang hebat yang selama ini menemaniku..yaps aku merasa aku memiliki kenangan yang banyak dibanding kakakq ketika bersama ayahku .aku biasa memanggil ayahku dengan sebutan Pak'e (panggilan jawa dari anak untuk ayahnya).
akan ku urutkan kejadian yang tak terlupakan itu mulai dari awal sejak aku kecil yang masih aku ingat:
1.tahun 1994/1995 aku diajak pak'e dan mak'e untuk ikut transmigrasi di sulawesi selatan.pada saat itu umurku masih 5/6 tahun dan masih duduk di TK NOL kecil.kenangan yang tak kulupakan pada saat itu ketika aku dijahili/di tukari oleh anak disana dengan sigap ayah membelaku dan memarahi anak itu sehingga dia tidak berani mengganggu ku lagi.dan ketika aku jatuh dari gunung yang mengakibatkan tanganku kesleo ayah orang yang pertama mengobatiku dibantu oleh ibuku.
2.tahun baru 2003 ketika aku masih MTs.pada malam tahun baru itu aku sedikit sedih coz teman-teman yang lain keluar malam tahun baru entah bareng teman atau keluarga ataupun pacar sementara aku dirumah..tiba2 pak'e ngajak aku" le ayo metu (nak ayo keluar) kata ayahku.neng ndi pak? (kemana pak?") jawabku."wes to ayooo..(sudahlah ayo)..yaps perlu diketahui pada saat itu dirumah cuma ada aku dan ayah,sementara ibu diluar negeri dan kakak mondok di blokagung banyuwangi.setelah aku terima ajakan ayahku ternyata aku di ajak malam tahun baruan dengan makan-makan disebuah warung lalapan.yach walaupun aku g habis karena banyak minum tapi aku sangat bahagia.
sebenarnya banyak sekali kisah yang ku alami bersama ayahku ketika ibu tidak ada di rumah.ayahlah yang selalu menemaniku.
sampai pada tahun 2004 aku pun lulus di mts dan melanjutkan ke pondok pesantren bersama kakakku di ponpes darussalam blokagung.sehingga ayahku dengan terpaksa ku tinggal sendiri di rumah tanpa ibu dan yang lain.selama itu aku tidak tahu bagaimana persaan ayahku ketika tidak ada teman,semua melakukan sendiri mulai masak ataupun mencuci..sebenarnya didepan rumah ada rumah nenekku tapi beliau tidak mau makan disana dan merepotkan mereka.memang sejak ibu menjadi tkw untuk membantu perekonomian kelurga ini dan menyekolahkanku dan kakaku kami yang memaskkan dan membantu ayah..
lalu pada suatu saat pada tahun 2007 (aku baru lulus aliyah ).dan kakakku semester 4.aku mendengar ayah jatuh sakit dan harus dibwa ke rumah sakit Al rohmah di jajag banyuwangi..pada saat itu ayah didiagnosa terkena penyakit darah tinggi dan hampir terkena strok..tp alhamdulillah bisa sembuh (itu pikiran kami)..di rumah sakit ayah 6 hari dan kemudian bisa pulang.
selama ayah pulang dirumah akhirnya aku disuruh boyong untuk merawat ayah dirumah(sebenarnya aku juga mau kuliah).setelah itu akulah yang menjadi orang yang selalu mengantar ayah berobat jalan,pijat dan lain lain..dan karena seringnya kebersamaan kami aku akhirnya tahu bahwa ayah terkena penyakit itu karena memikirkan ibu/mak'e ..selama ku tinggal mondok ternyata banyak omongan dari tetangga bahkan kelurga ibuku yang mencela dan memfitnah ayahku..itulah yang membuat ayah harus berfikir lebih dalam dan mengakibatkan tekanan darahnya tinggi..bahkan selama aku menemani ayahku masih ada saja orang yang membicarakan ayahku...baru sekarang aku paham sekali bagaimanayang dirasakan ayahku..
selama tahun 2007-2012 penyakit ayah jarang kambuh mungkin cuma minta dipijat.kemudian berlanjut pada tahun 2012 akhirnya ibu pulang ..ayah mengira tahun itu ibu tidak akan kembali lagi ke luar negeri ternyata ibu cuma cuti.pada saat ibu pulang itu aku melihat ayah sangat bahagia bisa berkumpul bersama keluarganya.seperti moment yang seperti ini:
kumpul keluarga bersama ponakan -ponakannya.almarhum ayah yang berbaju putih dan ibuku yang berbaju coklat ,kakaku yang ditengahnya dan yang menggendong bayi adalah nenekku (ibu dr ibuku) sedang yang duduk dengan anknya itu tanteku .si bayi bernama bara dan yang besar bernama danish.
lihatlah senyum mereka terlihat sangat bahagia (kelurga adalah yang terbaik)
hari demi hari akhirnya ibu harus berangkat lagi keluar negeri ,sebenarnya ayah , aku dan ka2k ingin ibu tetap dirumah.tapi ibu punya alasan untuk membiayai kuliahku dulu.(pada saat itu aku masih semester 6) kurang satu tahun lagi aku lulus.akhirnya ibupun berangkat.
aku menyangka ayah akan baik-baik saja karena memang sudah terbiasa ditinggal (itu tanggapan yang salah) ..ayah masih sangat rindu dengan ibu.
sejak ibu berangkat kembali khidupan kami kembali lagi bertiga.tapi sejak kepergian ibu memang aku dan kakak semakin jarang memperhatikan ayah, kami sering keluar malam bareng2 makan-makan tanpa memikirkan ayah dirumah makan apa,keluar bepergian jarang izin sehingga ayah menghawatirkan kami,dan kadang-kadang ketika ayah menyuruh, kami jarang mengiyakan.
bahkan akhir ini seperti anak-anaknya tak memikirkan sosok seorang ayah.seakan-akan tidak ada yang mengurus.jika mengingat ini penyesalan yang tiada akhir akan selalu membayangi.
mungkin inilah yang membuat pikiran ayah semakin tinggi...tanpa seorang istri ditambah anak-anak yang kurang berbakti .
akhirnya keadaan tekanan darah ayah meninggi pada tanggal 11 Desember 2013 pagi itu tiba-tiba ayah minta aku untuk memijatnya katanya tubuhnya agaka kurang enak..tiba-tiba kepala beliau sakit dan kemudian tak sadarkan diri.tepat pukul 6 pagi ayah dibawa kerumah sakit.
sebenarnya banyak sekali kisah yang ku alami bersama ayahku ketika ibu tidak ada di rumah.ayahlah yang selalu menemaniku.
sampai pada tahun 2004 aku pun lulus di mts dan melanjutkan ke pondok pesantren bersama kakakku di ponpes darussalam blokagung.sehingga ayahku dengan terpaksa ku tinggal sendiri di rumah tanpa ibu dan yang lain.selama itu aku tidak tahu bagaimana persaan ayahku ketika tidak ada teman,semua melakukan sendiri mulai masak ataupun mencuci..sebenarnya didepan rumah ada rumah nenekku tapi beliau tidak mau makan disana dan merepotkan mereka.memang sejak ibu menjadi tkw untuk membantu perekonomian kelurga ini dan menyekolahkanku dan kakaku kami yang memaskkan dan membantu ayah..
lalu pada suatu saat pada tahun 2007 (aku baru lulus aliyah ).dan kakakku semester 4.aku mendengar ayah jatuh sakit dan harus dibwa ke rumah sakit Al rohmah di jajag banyuwangi..pada saat itu ayah didiagnosa terkena penyakit darah tinggi dan hampir terkena strok..tp alhamdulillah bisa sembuh (itu pikiran kami)..di rumah sakit ayah 6 hari dan kemudian bisa pulang.
selama ayah pulang dirumah akhirnya aku disuruh boyong untuk merawat ayah dirumah(sebenarnya aku juga mau kuliah).setelah itu akulah yang menjadi orang yang selalu mengantar ayah berobat jalan,pijat dan lain lain..dan karena seringnya kebersamaan kami aku akhirnya tahu bahwa ayah terkena penyakit itu karena memikirkan ibu/mak'e ..selama ku tinggal mondok ternyata banyak omongan dari tetangga bahkan kelurga ibuku yang mencela dan memfitnah ayahku..itulah yang membuat ayah harus berfikir lebih dalam dan mengakibatkan tekanan darahnya tinggi..bahkan selama aku menemani ayahku masih ada saja orang yang membicarakan ayahku...baru sekarang aku paham sekali bagaimanayang dirasakan ayahku..
selama tahun 2007-2012 penyakit ayah jarang kambuh mungkin cuma minta dipijat.kemudian berlanjut pada tahun 2012 akhirnya ibu pulang ..ayah mengira tahun itu ibu tidak akan kembali lagi ke luar negeri ternyata ibu cuma cuti.pada saat ibu pulang itu aku melihat ayah sangat bahagia bisa berkumpul bersama keluarganya.seperti moment yang seperti ini:
hari demi hari akhirnya ibu harus berangkat lagi keluar negeri ,sebenarnya ayah , aku dan ka2k ingin ibu tetap dirumah.tapi ibu punya alasan untuk membiayai kuliahku dulu.(pada saat itu aku masih semester 6) kurang satu tahun lagi aku lulus.akhirnya ibupun berangkat.
aku menyangka ayah akan baik-baik saja karena memang sudah terbiasa ditinggal (itu tanggapan yang salah) ..ayah masih sangat rindu dengan ibu.
sejak ibu berangkat kembali khidupan kami kembali lagi bertiga.tapi sejak kepergian ibu memang aku dan kakak semakin jarang memperhatikan ayah, kami sering keluar malam bareng2 makan-makan tanpa memikirkan ayah dirumah makan apa,keluar bepergian jarang izin sehingga ayah menghawatirkan kami,dan kadang-kadang ketika ayah menyuruh, kami jarang mengiyakan.
bahkan akhir ini seperti anak-anaknya tak memikirkan sosok seorang ayah.seakan-akan tidak ada yang mengurus.jika mengingat ini penyesalan yang tiada akhir akan selalu membayangi.
mungkin inilah yang membuat pikiran ayah semakin tinggi...tanpa seorang istri ditambah anak-anak yang kurang berbakti .
akhirnya keadaan tekanan darah ayah meninggi pada tanggal 11 Desember 2013 pagi itu tiba-tiba ayah minta aku untuk memijatnya katanya tubuhnya agaka kurang enak..tiba-tiba kepala beliau sakit dan kemudian tak sadarkan diri.tepat pukul 6 pagi ayah dibawa kerumah sakit.
